Pages

 

Tuesday 11 September 2012

SEMANGAT IBADAH SEMANGAT MAKSIAT

1 comments

Istilah STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan) rasa – rasanya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Masyarakatpun sudah mengerti bahwa perbuatan seperti itu adalah suatu yang sangat tidak baik. Semua ustad dalam setiap ceramahnya selalu menyindir orang orang yang STMJ tersebut. Baik itu sindiran yang bernada candaan atau yang serius. Yang sering saya dengar di masyarakat adalah sindiran yang bernada candaan. Ulama menyampaikan istilah STMJ itu dengan bercanda, mungkin itulah sebabnya masyarakat seolah – olah tidak terpengaruh dengan apa yang disampaikan. Padahal STMJ itu merupakan perbuatan yang sangat berbahaya dan sangat dibenci oleh Allah. Kali ini coba kita serius membahas istilah STMJ.

Allah subhanahu wata’ala berfirman :


إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ


Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan – perbuatan) keji dan munkar (QS Al Ankabut : 45)

Di dalam ayat diatas Allah jelas – jelas mengatakan bahwa sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (maksiat). Tapi kok di masyarakat sekitar kita ada berbagai macam kasus yang seolah – olah bertentangan dengan ayat diatas. Orang yang rajin sholat siang dan malam bahkan sudah bolak – balik pergi haji tapi dia tetap saja korupsi. Orang yang ibadah sholatnya rajin tetap saja ngomongin orang lain (ghibah). Ada orang yang sholatnya rajin, sedekah kemana – mana tapi dia selingkuh. Bahkan ada seorang ulama, kemana – mana dia menyerukan kebaikan, dakwah tidak pernah absen di setiap hari, tapi dia dengan santainya memakan riba.

Pertanyaanya apakah ayat tersebut ada yang salah? Kalau ayat tersebut salah berarti Allah salah dong? Tentu saja jawabannya ALLAH TIDAK MUNGKIN SALAH, dan ayat tersebut tidak salah. Dari kasus tersebut ada dua kemungkinan siapa yang salah. Kemungkinan pertama, Allah yang salah. Kemungkinan kedua, Manusia yang salah. Kemungkinan pertama bahwa Allah yang salah adalah kemungkinan yang batil karena Allah tidak mungkin melakukan kesalahan. Yang patut disalahkan adalah manusia itu sendiri. Ketika kemaksiatan merajalela dimana – mana pasti ada yang salah dengan manusia.

Lho kok manusia yang salah? Terus salahnya dimana? Kan kita sudah sholat, sudah puasa, sudah zakat, bahkan ada yang pergi haji, sudah berdakwah pula, masih salah juga?

Jika kita cermati dan amati dengan seksama kehidupan kita saat ini maka akan kita dapati berbagai masalah diatas itu (kemaksiatan) tidak pernah bisa kita hindari lagi. Kenapa tidak bisa dihindari? Ya memang ini karena manusia yang salah. Tuh kan salah lagi, trus salahnya dimana?

Baiklah. Jika kita mau jujur dan terbuka, maka sesungguhnya saat ini seluruh manusia memang sedang main – main dengan sholatnya. Mereka semua sholat tapi tetap saja melakukan kemaksiatan kepada Allah. Mereka semua berdakwah tapi tetap saja melakukan kemaksiatan kepada Allah. Baik secara sadar maupun tidak sadar mereka semua masih STMJ. Bahkan mungkin yang sedang baca tulisan ini juga adalah salah satu pelaku STMJ. Maaf bukannya menyindir atau gimana tapi coba tanyakan pada diri anda sendiri benar atau tidak setelah membaca tulisan ini. Jadi jangan tersinggung dulu ya sebelum baca ini sampai selesai. Hehe... peace..

Mari kita uraikan satu persatu agar lebih mudah dimengerti karena sebenarnya ini adalah mudah dan gampang untuk dipahami. Coba sekarang anda sekalian jawab pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan jujur :

  1. Apakah anda melaksanakan sholat lima waktu ?
  2. Apakah anda sudah menunaikan zakat?
  3. Apakah anda selalu berpuasa di bulan Ramadhan?
  4. Apakah anda sudah pergi haji (bagi yang mampu tentunya)?
  5. Apakah anda sering bersedekah?

Jika semua jawaban dari pertanyaan diatas adalah : “Iya” maka selamat berarti anda adalah orang islam yang taat. Memang islam itu meminta kita untuk melaksanakan semua itu. Bahkan jika anda tidak sholat bisa – bisa anda termasuk ke dalam golongan kafir. Karena Rosululloh pernah bersabda bahwa sholat itu adalah pembeda antara yang mukmin dengan yang kafir. Jadi kalau tidak sholat, kita tidak ada bedanya dengan orang kafir.

Apakah jika semua hal diatas jika dilakukan itu bisa menjamin kita bukan termasuk ahli maksiat? Ternyata tidak. Faktanya semua hal diatas sudah kita lakukan dengan sempurna namun kita tidak juga bisa lepas dari maksiat. Bahkan maksiat – maksiat yang termasuk dosa besar seperti riba, zina, homoseks, pacaran, selingkuh, korupsi dan lain – lain (kalau disebutkan semua tidak cukum seratus lembar. Hehe,,,) berarti masih ada yang harus kita telusuri.

Saya tidak akan bertanya apakah anda memakan riba? Karena jawabannya bisa bermacam – macam (jawaban ngeles). Atau jika saya tanya apakah anda pacaran atau tidak. Anda korupsi atau tidak. Karena bermacam – macam argumen yang ngelantur bisa saja muncul. Namun satu hal ini yang akan saya tanyakan mungkin adalah kunci jawaban dari pertanyaan kita. Pertanyaan ini yang akan membuat kita tau dan sadar bahwa kita selama ini adalah pelaku STMJ. Kita sholat tapi kita tetap bermaksiat kepada Allah. Jika kita bisa menjawab ini maka kita bisa introspeksi diri. Bahwa ternyata kemaksiatan yang kita lakukan itu lebih besar dampaknya daripada kita tidak sholat. Sueerrr deh.. Kalau kita tidak sholat mah dosanya cuman satu yaitu dosa tidak sholat. Tapi kalau kita tidak melakukan yang “ini” nih,, dosanya berlipat – lipat ganda. Masya Allah. Anda masih penasaran? Mari kita simak

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah : 208)

Pertanyaanya adalah :

Apakah selama ini anda sudah masuk islam secara keseluruhan?

Allah sudah menyuruh kita untuk masuk ke dalam islam secara kaffah. Kaffah disini berarti menyeluruh. Dalam seluruh aspek kehidupan kita adalah islam. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. setiap langkah yang kita ayunkan sudahkan sesuai dengan perintah dan larangan?. Coba jawab dengan hati yang jujur.

Mungkin ada yang menjawab :

 “lha............. itu saya sudah melakukan, saya sholat, puasa, zakat, haji, dll apakah itu belum kaffah namanya?”

Begini loh mas, mbak, om, tante, adek – adek. Jika kita sudah melakukan hal tersebut itu memang bagus, tapi itu belum bisa disebut kaffah. Karena kita melupakan satu hal yang sangat penting. Apa itu? Yaitu,,, kan tadi udah dibilang setiap hembusan nafas kita harus sesuai dengan perintah dan larangan, setiap langkah yang kita ayunkan harus sesuai dengan perintah dan larangan, semua tingkah laku kita di dunia ini itu harus sesuai dengan perintah dan larangan. Perintah dan larangan, perintah dan larangan, perintah dan larangan, apa sih perintah dan larangan itu? Kalau boleh disingkat perintah dan larangan itu ya “Syariat islam”.

Nah loh apakah kita sudah menjalankan syariat islam dalam kehidupan kita atau belum? Masalahnya islam tidak hanya memerintahkan kita untuk sholat, puasa, zakat, dan haji aja tapi juga memerintahkan yang lainnya. Kalau sholat, puasa, zakat, haji, dan ritual ibadah lainnya itu kan hubungan kita dengan Allah (habluminallah). Padahal islam juga mengatur hubungan kita dengan sesama manusia (habluminannas). Apakah hubungan kita dengan sesama manusia sudah sesuai dengan perintah dan larangan (syariat islam) atau belum. Nah itu juga pertanyaan yang perlu dijawab tuh.

“ooh kalau itu sudah saya lakukan, saya sudah baik dengan tetangga, sering tuker – tukeran makanan malah, tidak pernah berantem ama tetangga, bahkan saya selalu minjemin duit ke tetangga sampai sekarang belum dibalikin juga saya tidak marah.... apa itu belum cukup disebut kaffah?”

Emangnya habluminannas itu cuman sama tetangga doank?

Habluminannas itu tidak hanya terkait dengan tetangga, tapi lebih dari itu. Yaitu mencakup
Kegiatan ekonomi, Kegiatan politik, Kebudayaan, Bernegara, Sistem hukum yang dipakai, Sistem pendidikan, Sistem pergaulan, dll.

Itu semua sudah kita lakukan sesuai dengan islam atau belum?

Jika itu semua tidak dilakukan berarti kehidupan kita tidak sesuai dengan perintah dan larangan (Syariat islam). Kita belum masuk islam secara kaffah. Padahal Allah menyuruh kita untuk masuk islam secara kaffah tapi kita malah masuk islam secara setengah – setengah. Kita hanya mau melaksanakan sholat, puasa, zakat, haji, sedekah sementara dalam kehidupan sehari – hari tidak melaksanakan perintah dan menjauhi larangannAllah. Itu artinya kita BERMAKSIAT kepada Allah.

Padahal melaksanakan islam secara setengah – setengah itu sangat dibenci oleh Allah.

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاء مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat . (QS Al Baqarah : 85)

Jika kita hanya melaksanakan sebagian perintah Allah dan meninggalkan sebagian yang lain, maka Allah telah mengancam kita di dunia dan akhirat. Di dunia mendapatkan kenistaaan dan di akherat mendapatkan siksa yang sangat berat. Masya Allah. Tidakkah kalian takut akan hal ini?

Sampai disini sudah bisa difahami kan. Ternyata selama ini kita telah bermaksiat kepada Allah. apa bentuk maksiat itu? Yaitu kita tidak menjalankan syariat islam secara keseluruhan. Syariat islam yang mencakup habluminallah dan habluminannas, hanya kita jalankan sebagian saja. Yang kita jalankan hanya habluminallah (Sholat, puasa, zakat, haji, sedekah, dkk.) saja. Sementara habluminannas (sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem politik, sistem hukum, sistem pergaulan, sistem negara, dkk.) tidak dilaksanakan. Padahal menjalankan setengah – setengah syariat islam itu sangat dibenci oleh Allah. Naudzubillah...

Itulah kemaksiatan yang kita lakukan selama ini. Jadi akuilah bahwa selama ini kita masih STMJ. Karena tidak menjalankan syariat islam secara penuh! Tidak menjalankan syariat Allah itu adalah kemaksiatan terbesar dalam hidup ini. Maka sebisa mungkin kita harus menjalankan syariat islam dalam kehidupan ini. SECARA KAFFAH!!!

Agar Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

1 comment:

Unknown said...

sangat mencerahkan

Post a Comment

Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!