-->
Bismillahirrohmaanirrohiim
Suatu kali aku mendapat tugas untuk menjaga temanku yang sedang sakit di rumah sakit. Pada saat itu kebetulan rumah sakit yang kami tempati adalah bukan rumah sakit islam, ya rumah sakit umum sih tapi dari keseluruhan atribut yang saya lihat disitu adalah atribut kristiani. Dan ternyata benar saja, disitu rumah sakit umum kristiani. Tapi apa boleh buat wong perusahaan yang meminta kami untuk ke rumah sakit itu. Nah pas kami masuk ke rumah sakit itu ternyata disitu bukan cuman orang – orang non muslim saja yang berobat ke rumah sakit tersebut, bahkan yang aku lihat malahan banyak umat muslimnya yang berobat kesitu daripada non muslimnya. Aneh banget kan? Pada awalnya aku juga heran dengan keadaan seperti itu, padahal banyak kan rumah sakit – rumah sakit islam di sekitar kota ini. Apa yang menyebabkan semua ini terjadi, apa rumah sakit islam sudah penuh, atau mereka kurang percaya dengan rumah sakit islam di sini. Yah yang bisa menjawab cuman mereka semua, tapi jika pertanyaan itu ditunjukan kepada kami, maka kami akan segera menjawab “ini dari perusahaan yang minta pak, karena disini pelayanannya bagus” yahh setidaknya itulah yang atasan kami yang bilang begitu. Ya meskipun aku tidak percaya begitu saja kalau rumah sakit islam pelayanannya kurang memadai, tapi ya memang begitulah mungkin. Sungguh menyedihkan yah,, penduduk yang mayoritas islam malah tidak percaya kepada islam.
Suatu pagi masih di rumah sakit tersebut pas aku baru kembali dari membeli makanan di luar rumah sakit itu, aku terkejut dengan adanya suara yang terdengar dari sepeaker yang dipasang di setiap kamar di ruangan tersebut. Aku benar – benar terkeut dan sangat sedih sekali, tahukah anda suara tersebut adalah suara seorang biarawati yang sedang membaca injil dan mendoakan para pasien dengan nama selain Allah. Asstaghfirulloh ternyata suara seperti itu terdengar setiap pagi, bagaimana kalau pasien itu harus dirawat satu bulan, atau dua bulan bahkan lebih. Maka mereka akan mendengarkan semua apa yang diucapkan oleh biarawati itu dan akan didoakan dengan selain nama Allah selama mereka berada di rumah sakit tersebut. Sungguh menyedihkan sekali, tapi aku memang belum pernah ke rumah sakit islam sih, semoga di rumah sakit islam juga begitu lah, didoakan semua dengan dibacakan ayat – ayat Al Qur’an setiap hari. Tapi aku masih tetap saja kepikiran para pasien muslim di rumah sakit tersebut, bagaimana kalau mereka yang sudah dirawat lama terus meninggal disitu, padahal setiap pagi dibacakan injil. Ah aku hanya bisa berdoa dengan keadaan yang seperti ini agar mereka yang muslim tetap kuat imannya di sana, dan semoga cepat sembuh dan tidak pernah menginjak rumah sakit itu lagi.
Masih di pagi yang sama kebetulan agak siang, aku duduk di teras depan ruangan untuk menghilangkan rasa bosan. Ternyata menunggui orang sakit itu membosankan sekali apalagi bau obat – obatan yang sangat menyengat. Nah pas di teras itu ada dua orang ibu – ibu juga yang sedang ngobrol masalah perbedaan agama, kebetulan ibu – ibu tersebut juga lagi nunggui keluarganya masing – masing. Karena mereka duduknya dekat dengan aku, maka aku mendengar semua dong yang mereka bicarakan. Mereka begitu enaknya ngobrol santai tapi serius, nah yang aku tangkap dari obrolan mereka berdua adalah mereka itu menganggap bahwa semua agama itu adalah sama, yaitu menuju kepada Tuhan yang satu juga tapi cuman jalannya aja yang berbeda. Dan menurut mereka nanti ujung – ujungnya tetep sama yaitu yang taat kepada agamanya masing – masing akan masuk surga juga. Weleh – welehh… aku mendengarnya jadi sedikit ingin protes, tapi mereka ibu – ibu dan sedang asyik ngobrol berdua saja, nanti kalo aku tiba – tiba dating di tengah – tengah mereka malah dikira tidak sopan lagi aku kan masih muda. Akhirnya aku hanya mendengarkanya saja sambil sering – sering beristighfar,,, astaghfirulloh…..xxx….
Dari obrolan kedua ibu – ibu tersebut aku memang miris mendengarkannya, tapi ternyata bukan hanya mereka yang bilang seperti itu. Ternyata aku juga sudah sering mendengar orang – orang bicara yang seperti itu pas dulu aku sekolah. Dan sampai sekarang masih ada juga orang – orang yang berpendidikan bahkan mensosialisasikannya. Mereka beranggapan setiap agama adalah sama, semua agama itu baik, semua agama itu benar dan macam – macam persamaan lain. Bahkan sering mereka mengambil suatu istilah yang sudah sering kita dengar sehari – hari yaitu istilah “banyak jalan menuju ke Roma” yang mereka artikan “banyak jalan menuju ke Tuhan” begitulah kira – kira. Jadi semua agama juga menuju pada satu Tuhan dan akhirnya pemeluk agama apapun nanti akan masuk surga. Ibarat kita akan menuju ke kota Jakarta kan bisa lewat bogor, lewat bandung, lewat bekasi, atau lewat udara sekalipun. Yahh kalau mengambil perumpamaan seperti itu sih seperti membohongi anak TK saja. Jalan menuju kepada Tuhan tidaklah sama seperti menuju ke kota seperti itu. Jalan menuju kepada Tuhan hanya ada satu saja dan tidak mungkin banyak seperti itu. Ibaratnya yah kita ingin menuju ke sebuah kota A tapi jalan menuju kota itu hany ada satu akses yaitu melalui jalan B, nah kalau kita melewati jalan yang lain misalkan itu jalan C, D, atau yang lainnya apakah mungkin kita akan sampai? Jawabannya ya jelas tidak mungkin sampai, ya nda… ya iya lah… hehehe…. Wong sudah dibilangin harus melalui jalan B eh masih mau ngeyel cari jalan pintas sendiri – sendiri, sok tahu mereka ini. Ya memang sifat manusia yang terkadang pinter tapi jadi sok pinter, jadinya sombong deh. Kalau sudah begitu kelaut aje ye…
Nah orang – orang pinter yang sering mempromosikan bahwa semua agama itu sama itu adalah orang – orang barat, atau orang Indonesia yang sekolah di barat, atau orang Indonesia yang bekerja untuk barat, dan lain – lain yang kebarat – baratan lah, hehe… eitzzz tunggu dulu yang dimaksud barat disini bukan tetangga kita yang rumahnya berada di sebelah barat, akan tetapi yang dimaksud barat kalau menurut aku sih, orang Amerika dan para sekutunya yaitu Eropa. Ya meskipun tidak semua orang Amerika dan Eropa seperti itu tapi setidaknya selama ini merekalah yang selalu ingin menghancurkan islam dengan segala cara. Karena dengan cara – cara yang keras tidak mungkin bisa menghacurkan islam misalkan perang secara terbuka dengan umat islam yang dilakukan di timur tengah saat ini Amerika tidak bisa berkutik dengan para pejuang islam. Maka mereka menggunakan cara – cara yang halus. Yaitu dengan memasuki islam dan menghancurkannya dari dalam. Maka berhati – hatilah dengan orang – orang yang pintar tapi mereka menipu kita, bahkan membuat akidah kita melenceng. Banyak ko kadang muncul di tivi sebagai cendikiawan muslim atau pengamat apaa gitu padahal mereka cuman omong kosong. Merekalah orang – orang JIL (Jaringan Islam Liberal) yang sering mempropagandakan Pluralisme atau penyamaan semua agama. Mereka memperkenalkan islam yang modern tapi melenceng, bahkan tidak segan – segan memelintirkan ayat – ayat Al Qur’an dengan seenak wudelnya sendiri. Kalau mau tahu siapa JIL selengkapnya banyak tuh dimuat di internet – internet, cari saja dengan kata kunci yang ada, insya Allah kita akan segera tahu.
Apakah mereka tidak pernah membaca Al Qur’an?
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Maidah : 3)
Dari ayat tersebut kan sudah jelas yah, kalau agama yang diridhoi Allah hanya islam. Ko bisanya semua agama sama?
“Barangsiapa mencari agama Selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imron : 85)
Nah meskipun aku tidak pandai tafsir Al Qur’an, kan disitu sudah jelas kan kalau agama selain Islam maka tidak akan diterima. Bagaimana bisa semua agama sama?
Wallohu a’lam. Ini hanya sekedar berbagi cerita, maka jika ada hikmah di dalamnya silakan diambil. Jika hanya kesia – siaan saja yang ada maka mohon dimaklum dan mohon tegurannya jika ada kesalahan.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh…
No comments:
Post a Comment
Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!