Pages

 

Thursday, 9 June 2011

BERGURU PADA KESALAHAN

0 comments
Istilah “Pengalaman adalah guru yang terbaik” mungkin sudah tidak asing lagi didengar di telinga kita. Memang pengalaman adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan apapun, termasuk uang satu milyarpun tidak dapat membeli pengalaman. Karena dengan pengalaman kita itu menjadi tahu akan segala hal, dari yang menyenangkan sampai pada yang mengharukan. Dengan pengalaman pula kita bisa menambah wawasan, menambah kedewasaan, menambah yaa macam – macam lah. Setuju kan? Jawabannya harus setuju. Kalau tidak setuju berarti anda kupeng alias kurang pengalaman, hehehe…. Jangan tersinggung jika itu memang benar hehehe….

Ya sudah jangan dibahas lagi lah, terserah anda mau kupeng apa tidak yang penting ada satu hal, yaitu anda harus segera melihat ke dunia luar. Maksudnya jangan kuper (kurang pergaulan coy..) karena kuper itu awal dari yang namanya kupeng. Nah dari sekian pengalaman yang mau saya bagikan adalah pengalaman tentang sebuah kesalahan. Kalau boleh saya ganti istilah “pengalaman adalah guru yang terbaik” maka saya akan menggantinya dengan “kesalahan adalah guru yang terbaik” lho,,, kesalahan ko malah jadi guru…? yang terbaik pula? Ya kalau yang saya amati memang begitu. Karena yang saya dapati ternyata kesalahan itu terkadang tidak selalu bermakna negative. Dalam hal – hal tertentu kesalahan itu malah membuat kita lebih mengerti. Dengan kesalahan kita jadi mengetahui kekurangan kita, dengan kesalahan maka kita akan lebih berhati – hati dalam bertindak, dengan kesalahan kita bisa memperbaiki diri, dan banyak lagi yang akan kita dapat dari guru yang terbaik ini. Akan tetapi yang bisa menjadikan kesalahan menjadi guru yang terbaik adalah orang – orang tertentu saja. Saya senang mengatakan kalau yang bisa menjadikan kesalahan berubah positif adalah mereka orang – orang yang cerdas. Karena jika kesalahan yang sama terulang – ulang terus maka bisa jadi kita memang bodoh atau tidak sadar, atau memang sudah takdir, hehehe…. (Takdir kok salah terus) nah orang yang cerdas cukup dengan sekali kesalahan maka dia akan segera menyadari bahwa itu memang salah dan memperbaiki kesalahan tersebut secepatnya.

Suatu kali saya bertemu dengan orang yang cukup bijak, dia bekerja di sebuah showrum mobil di kota Jakarta. Pada saat itu teman kerjaku tanpa sengaja melakukan kesalahan dan orang yang bijak itu mengetahuinya, kesalahan itu ya tidak berat memang tapi buat perusahaan yang bonafit tentu kesalahan sekecil apapun terkadang harus ditiadakan (maksudnya diminimalisir), karena itu teman saya itu sangat kebingungan, untungnya dia bekerja pas bersama orang yang bijak itu. Dengan santainya orang itu berkata “kalau tidak salah maka kamu tidak akan belajar” wahhh… ucapanya memang benar – benar mengena di hati. Mulai dari situlah saya berpikir kalau ternyata kesalahan itu tidak sepantasnya dijadikan makin salah dengan cara dimarahin, dicaci maki, atau dipojokkan. Karena dengan dimarahin atau dicaci maki itu tidak menyelesaikan masalah, malah orang yang salah itu tadi jadi malas buat belajar dari kesalahannya itu. Dengan dimarahin maka otak orang itu menjadi buntu. Ya setidaknya saya melihat anak – anak yang sering dimarahin orangtuanya pas belajar malah dia di sekolah menjadi tidak pintar. Itu terjadi pada teman sekolahku dulu, dia sering sekali dipaksain belajar sama orangtuanya dan sering dimarahin kalau tidak bisa eeh malah dia jadi bodoh. Nah pas sekolah dulu, banyak hal yang bisa kita ambil dari kesalahan, misalnya pada saat pelajaran kita menjawab pertanyaan tapi salah, maka guru yang baik pasti tidak langsung memarahinya, guru yang baik akan mengajarinya sampai bisa. Dan murid yang baik akan segera belajar dengan sungguh – sungguh agar kesalahan yang serupa tidak terulang lagi.

Pernah suatu saat saya diundang untuk datang ke rumah seorang teman di Jakarta. Karena kita baru saja kenal beberapa hari maka saya tidak tahu rumahnya. Dia hanya memberikan aku alamat rumahnya saja. Pas saya main kerumahnya saya tidak mudah menemukan alamat yang dituju, karena Jakarta begitu padat penduduk. Akhirnya saya masuk dari gang ke gang lama sekali saya muter – muter cari rumah temanku itu (tersesat?). tapi karena tersesat itu saya jadi tahu jalan di sekitar daerah itu, dan saya juga jadi mengetahui tempat – tempat yang sebelumnya saya tidak pernah bayangkan. Nah kan betapa berharganya sebuah kesalahan jika kita mau menggali sisi positifnya. Pokoknya kunci utama kita ketika mendapatkan kesalahan, percayalah bahwa kesalahan adalah guru yang terbaik, jika kita tidak salah maka kita tidak akan tahu, jika tidak salah maka kita tidak belajar dan jika tidak salah maka kita tidak akan bisa memperbaiki kekurangan kita.
Sesungguhnya jika semua hal yang ada di kehidupan ini kita tanggapi dengan positif, maka kita tidak akan menemui sedikitpun kesia – siaan. Terdapat banyak hikmah yang bisa kita ambil dari setiap jengkal perjalanan kita, termasuk dari yang namanya kesalahan. Tidak sepantasnya kita menyikapi kesalahan dengan emosi, amarah, cacian, makian, olok – olok, dan lain sebagainya. Sikapilah kesalahan sebagai bahan pelajaran akan kekurangan kita sebagai manusia, karena tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia pasti melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. So jika suatu saat kita mendapati teman kita, anak kita, adik kita, kakak kita, atau siapapun yang dekat dengan kita melakukan kesalahan, maka pahamilah bahwa kita harus mengingatkannya dengan cara yang bijak, karena sejatinya orang yang melakukan kesalahan dia itu sedang dalam proses pembelajaran.

Mari kita sama – sama katakana kepada dunia bahwa “Kesalahan adalah guru yang terbaik” tentunya buat orang – orang yang cerdas bin pintar. Anda cerdas?? 

No comments:

Post a Comment

Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!