Bulan ramadhan terasa semakin mendekat, kehangatannya kini sudah mulai terasa. Banyak iklan – iklan di televisi yang mulai bernuansa ramadhan, seperti iklan sirup, iklan hape, iklan layanan telepon, dan lain – lain. Semuanya sudah menggambarkan nuansa ramadhan yang penuh dengan hikmah. Bahkan sinetron – sinetron ramadhan sudah tayang duluan sebelum ramadhan dimulai. Pasti nanti ada juga film yang bernuansakan ramadhan. Mereka begitu antusias dalam mengemas nuansa ramadhan yang penuh berkah. Pastinya mereka ingin mendapatkan berkah yang luar biasa di bulan ramadhan ini, seperti penjualan yang laku banyak sehingga untung besar.
Sepertinya mereka itu sudah mempersiapkan iklan – iklan, sinetron dan film yang bertajuk ramadhan itu sejak lama. Kan tidak mungkin dadakan begitu, soalnya yang aku tahu, membuat semacam tayangan itu tidaklah instan, butuh proses yang panjang. Maka bisa aku simpulkan kalau mereka membuat iklan yang bernuansa ramadhan jauh – jauh hari sebelumnya. Bahkan mungkin sudah sejak awal tahun lalu. Wah sungguh perencanaan yang bagus yah dan tentunya sekarang mereka tinggal menayangkan apa yang sudah mereka buat dengan tepat waktu.
Memang aura positif ramadhan itu menjalar ke seluruh relung hati manusia yang mengaku beriman. Bagaimana tidak, dalam bulan ramadhan ini tempat – tempat hiburan malam ditutup, diskotik – diskotik yang menjual minuman – minuman haram ditutup, meskipun masih ada yang berani buka pastinya mereka itu diam – diam atau tertutup, itu semua karena aura positif dari bulan ramadhan. Bahkan artis yang biasanya buka – bukaan, sekarang di bulan ramadhan ini mendadak tertutup. Subhanallah. Mereka dengan sadar mau menutup aurat mereka karena untuk menghormati bulan ramadhan. Tapi yang aku garis bawahi, perubahan mereka itu adalah perubahan yang instan bin mendadak. Mereka mau menutup semua tempat hiburan dan maksiat hanya pas bulan ramadhan, atau mereka yang mau menutup aurat hanya pas bulan ramadhan, setelah bulan ramadhan selesai bisa diprediksi bahwa mereka akan kembali seperti semula. Itu karena apa, ya karena perubahan mereka itu instan, tidak dilakukan dengan persiapan yang matang jauh – jauh hari. Hanya segebrakkan saja.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mempersiapkan sesuatu untuk mengisi bulan yang penuh rahmat nanti, atau kita samasekali belum mepersiapkan apa – apa?. Semua jawaban ada dalam hati kita masing – masing. Sebetulnya kalau baru mempersiapkan diri dari sekarang kita itu sudah terlambat. Kenapa terlambat, ya kan sekarang sudah mendekati banget bulan ramadhan gitu loh, jadi persiapan macam apa lagi? Seharusnya kita sudah mempersiapkan setidaknya pas awal – awal memasuki bulan sya’ban kemarin, dengan memperbanyak puasa sunnah, bangun malam, baca Al Qur’an, dan lain – lain sehingga kita nantinya sudah terbiasa pas menghadapi ramadhan. Seperti yang saya tulis tadi, mereka para pembuat film, iklan dan sinetron saja sudah mempersiapkan jauh – jauh hari padahal target mereka hanyalah keuntungan duniawi saja. Nah kita, yang mengharapkan ridho Allah, mengharapkan kebaikan di akherat malah tidak mempersiapkan diri. Bagaimana nanti kalau pas masuk bulan ramadhan kita malah kaget, dibangunin sahur malas – malasan, sholat tarawih malas karena kekenyangan, mau baca Al Qur’an sudah ngantuk, haduhh..
Tapi it’s okelah, mungkin kekhawatiranku yang tadi itu terlalu berlebihan. Kan ada juga yang belum mempersiapkan diri tetap saja bisa puasa sampe poll, tetap tarawih, tetap baca Al Qur’an bahkan sampai khatam. Ya yang begitu itu bagus banget, aku salut sama orang yang seperti itu. Dan semoga orang seperti itu akan bertahan lama dalam hal beribadah kepada Allah, sampai mati. Setelah ramadhan nanti juga kita dituntut untuk menjaga apa yang telah kita lakukan di bulan ramadhan. Jangan baca Al Qur’annya cuman pas bulan ramadhan saja, atau sholat sunnah hanya bulan ramadhan saja. Di bulan lain juga harus dikerjakan. Sebetulnya baik yang persiapan atau tidak yang terpenting adalah nilai ketakwaan kita semakin bertambah dan bisa menjaganya meskipun bulan ramadhan sudah lewat. Tapi menurut penelitian, orang yang pandai mempersiapkan diri akan lebih baik daripada orang yang kurang persiapan. Jadi persiapan itu tetap penting.
Yah, saat – saat sekarang ini adalah saat – saat yang sangat menyenangkan bagi umat islam yang mengaku beriman. Karena ramadhan sudah di depan mata, benar – benar di depan mata. Tinggal berapa hari lagi, oleh karena itu marilah kita persiapkan iman kita, persiapkan mental kita, untuk menjalani bulan yang penuh dengan hikmah, barokah, ampunan, dan lain – lain. Pokoknya sebisa mungkin di bulan ramadhan ini kita tidak boleh sakit, tidak boleh ada sesuatu halpun yang bisa mengganggu dan membatalkan ibadah kita. Bagi yang sudah persiapan, maka kita akan dengan mudah menjalankannya, bagi yang belum persiapan maka buktikanlah bahwa memang kita mampu untuk menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini. Semoga Allah memberikan gelar Takwa kepada diri kita. Semoga ketakwaan kita bukanlah ketakwaan yang instan, sehingga tidak mudah luntur dalam diri kita masing – masing.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
Sepertinya mereka itu sudah mempersiapkan iklan – iklan, sinetron dan film yang bertajuk ramadhan itu sejak lama. Kan tidak mungkin dadakan begitu, soalnya yang aku tahu, membuat semacam tayangan itu tidaklah instan, butuh proses yang panjang. Maka bisa aku simpulkan kalau mereka membuat iklan yang bernuansa ramadhan jauh – jauh hari sebelumnya. Bahkan mungkin sudah sejak awal tahun lalu. Wah sungguh perencanaan yang bagus yah dan tentunya sekarang mereka tinggal menayangkan apa yang sudah mereka buat dengan tepat waktu.
Memang aura positif ramadhan itu menjalar ke seluruh relung hati manusia yang mengaku beriman. Bagaimana tidak, dalam bulan ramadhan ini tempat – tempat hiburan malam ditutup, diskotik – diskotik yang menjual minuman – minuman haram ditutup, meskipun masih ada yang berani buka pastinya mereka itu diam – diam atau tertutup, itu semua karena aura positif dari bulan ramadhan. Bahkan artis yang biasanya buka – bukaan, sekarang di bulan ramadhan ini mendadak tertutup. Subhanallah. Mereka dengan sadar mau menutup aurat mereka karena untuk menghormati bulan ramadhan. Tapi yang aku garis bawahi, perubahan mereka itu adalah perubahan yang instan bin mendadak. Mereka mau menutup semua tempat hiburan dan maksiat hanya pas bulan ramadhan, atau mereka yang mau menutup aurat hanya pas bulan ramadhan, setelah bulan ramadhan selesai bisa diprediksi bahwa mereka akan kembali seperti semula. Itu karena apa, ya karena perubahan mereka itu instan, tidak dilakukan dengan persiapan yang matang jauh – jauh hari. Hanya segebrakkan saja.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mempersiapkan sesuatu untuk mengisi bulan yang penuh rahmat nanti, atau kita samasekali belum mepersiapkan apa – apa?. Semua jawaban ada dalam hati kita masing – masing. Sebetulnya kalau baru mempersiapkan diri dari sekarang kita itu sudah terlambat. Kenapa terlambat, ya kan sekarang sudah mendekati banget bulan ramadhan gitu loh, jadi persiapan macam apa lagi? Seharusnya kita sudah mempersiapkan setidaknya pas awal – awal memasuki bulan sya’ban kemarin, dengan memperbanyak puasa sunnah, bangun malam, baca Al Qur’an, dan lain – lain sehingga kita nantinya sudah terbiasa pas menghadapi ramadhan. Seperti yang saya tulis tadi, mereka para pembuat film, iklan dan sinetron saja sudah mempersiapkan jauh – jauh hari padahal target mereka hanyalah keuntungan duniawi saja. Nah kita, yang mengharapkan ridho Allah, mengharapkan kebaikan di akherat malah tidak mempersiapkan diri. Bagaimana nanti kalau pas masuk bulan ramadhan kita malah kaget, dibangunin sahur malas – malasan, sholat tarawih malas karena kekenyangan, mau baca Al Qur’an sudah ngantuk, haduhh..
Tapi it’s okelah, mungkin kekhawatiranku yang tadi itu terlalu berlebihan. Kan ada juga yang belum mempersiapkan diri tetap saja bisa puasa sampe poll, tetap tarawih, tetap baca Al Qur’an bahkan sampai khatam. Ya yang begitu itu bagus banget, aku salut sama orang yang seperti itu. Dan semoga orang seperti itu akan bertahan lama dalam hal beribadah kepada Allah, sampai mati. Setelah ramadhan nanti juga kita dituntut untuk menjaga apa yang telah kita lakukan di bulan ramadhan. Jangan baca Al Qur’annya cuman pas bulan ramadhan saja, atau sholat sunnah hanya bulan ramadhan saja. Di bulan lain juga harus dikerjakan. Sebetulnya baik yang persiapan atau tidak yang terpenting adalah nilai ketakwaan kita semakin bertambah dan bisa menjaganya meskipun bulan ramadhan sudah lewat. Tapi menurut penelitian, orang yang pandai mempersiapkan diri akan lebih baik daripada orang yang kurang persiapan. Jadi persiapan itu tetap penting.
Yah, saat – saat sekarang ini adalah saat – saat yang sangat menyenangkan bagi umat islam yang mengaku beriman. Karena ramadhan sudah di depan mata, benar – benar di depan mata. Tinggal berapa hari lagi, oleh karena itu marilah kita persiapkan iman kita, persiapkan mental kita, untuk menjalani bulan yang penuh dengan hikmah, barokah, ampunan, dan lain – lain. Pokoknya sebisa mungkin di bulan ramadhan ini kita tidak boleh sakit, tidak boleh ada sesuatu halpun yang bisa mengganggu dan membatalkan ibadah kita. Bagi yang sudah persiapan, maka kita akan dengan mudah menjalankannya, bagi yang belum persiapan maka buktikanlah bahwa memang kita mampu untuk menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini. Semoga Allah memberikan gelar Takwa kepada diri kita. Semoga ketakwaan kita bukanlah ketakwaan yang instan, sehingga tidak mudah luntur dalam diri kita masing – masing.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
No comments:
Post a Comment
Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!