Aku adalah setitik debu hitam yang melayang di langit angkasa
Berharap cahaya yang bersinar memancar bak permata
Aku telah menghilang tenggelam dalam kekalutan masalalu
Kini, dengan sayapku kucoba bangkit melawan raga
Aku tengah terbang mengitari awan - awan yang bercerita
Demi sepercik cahaya harapan yang berkilat di ujung sana
Berat memang berjalan diantara kaki - kaki yang pincang oleh dosa
Namun langkah mesti berlanjut walau terbata
Kulihat jalan menuju cahaya yang kian mendekat
Sejengkal demi sejengkal asa yang lelah kini mulai menggeliat
Seperti pohon - pohon di tanah kering yang melihat mendung di awan
Bersorak - sorai menyanyikan senandung penantian
Dahagaku seakan tak tertahan ketika gerbang cahaya kian terlihat
Aku begitu khawatir tak cukup waktu tuk membuka pintu itu dan memasukinya
Ingin rasanya kupercepat laju waktu tuk mengurangi penantianku
Namun kakiku terbatas oleh kata sabar yang menggaung di hatiku
Ramadhan oh ramadhan
Aku hanyalah titik hitam yang tak pernah berarti di dunia ini
Namun sungguh aku rindu bertemu denganmu
Bercengkerama denganmu, bermandikan cahayamu
Saturday, 16 July 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!