Pages

 

Tuesday, 14 June 2011

Kabar baik vs kabar buruk

0 comments
Aku baru saja telpon menghubungi orangtuaku di kampung bermaksud untuk menanyakan kabar mereka. Karena sudah lama aku tidak telpon mereka, maka pembicaraanpun melebar kemana – mana. Termasuk mereka bicara soal teman – temanku yang sudah pada menikah. Wah mendengar cerita mereka aku ikut bahagia, ternyata teman – temanku mendahului aku hehe….. dan yang membuat aku senang lagi, ternyata selama aku pergi sudah hampir setahun teman – teman yang menikah di kampungku mencapai lima orang. Wah emang nikah massal apa? Hehe… tapi mereka menikahnya tentu tidak bersamaan. Selang beberapa bulan saja bilang orangtuaku.

Tapi kemudian aku bertanya kepada orangtuaku tersebut, ko bisanya yah mereka tiba – tiba menikah padahal pas aku dirumah dulu kayaknya tidak ada tampang – tampang mau menikah. Pas aku ketemu sama mereka itu dulu ya mereka juga masih belum punya pekerjaan tetap. Ah pekerjaan kan tidak menjamin jodoh akan didapat, pikirku sih. Tapi aku tetap saja ingin tahu kok bisanya jodoh mereka bisa secepat itu, karena segala sesuatu pasti ada sebabnya kan, dan aku percaya itu. Usut punya usut ternyata “astaghfirulloh….” Mereka menikah karena kecelakaan. Kecelakaan disini bukan tertabrak mobil atau terjatuh dari motor akan tetapi mereka menikah dikarenakan perzinahan. “naudzubillahhimindalik….” Aku yang tadinya gembira berubah menjadi sedih. Kenapa itu harus menimpa kepada teman – temanku. Teman – teman yang dulu satu sekolahan, satu tempat bermain. Wahhh…. Aku sampai geleng – geleng kepala mendengarnya. Aku mulai bertanya – tanya lagi kok bisa begitu sih? Orangtuaku menjawab “yaa karena mereka pacaran dan melampaui batas” Astaghfirulloh… aku tak henti – hentinya beristighfar.

Memang di desaku belum ada ulama yang mampu membimbing para anak muda ke jalan yang benar. Yaa ada sih imam masjid yang sering khotbah juga kalau pas hari jumat, tapi yang aku lihat imam masjid itu juga tidak aktif dalam berdakwah. Beruntung aku sekolah diluar desaku itu, sehingga aku bisa selamat dari kebodohan (kurang ilmu) itu (Aku berlindung kepada Allah dari kebodohan semacam itu). Di desaku memang sih ada beberapa santri lulusan dari pondok pesantren tapi yang aku herankan setiap yang sudah lulus dari pondok pesantren itu mereka seperti enggan berbagi ilmunya dengan yang lain. Mereka memakai ilmunya itu hanya untuk diri mereka sendiri. Sudah ada banyak yang aku lihat, dan mereka (anak lulusan pondok) memang enggan berbagi ilmu kepada teman – teman. Ketika aku memberanikan diri bertanya kepada mereka, kenapa tidak mau mengajarkan ilmunya, jawab mereka “yaa masa aku yang harus mengajak mereka, nanti dikira sombong lagi. Mereka dong yang seharusnya datang dan bertanya padaku”. Hufffhh… memang sih aku sendiri juga bingung dengan keadaan ini. Aku sendiri sekarang malah pergi dari desaku. Tapi aku bertekad akan kembali ke desaku untuk memperbaiki keadaan disana dengan segenap ilmu yang aku dapat. Semoga apa yang aku cita – citakan tercapai. Aamiin…..

Okelah kembali ke masalah kecelakaan atau bahasa gaulnya “merried by accident” atau biasa disingkat dengan MBA. Sebetulnya fenomena ini di Indonesia kalau menurut cerita orangtuaku, ini terjadi baru – baru saja. Alias pada jamannya orangtuaku dulu, tidak pernah ada yang namanya MBA. Karena pada abad yang baru ini anak muda mulai dibebaskan berekspresi dengan dalih hak asasi manusia, maka mereka seolah – olah bagaikan burung yang baru keluar dari sangkarnya. Bebas melakukan apa saja begitu bunyinya. Kalau jaman orangtuaku dulu pacaran (sebenernya nda enak juga nyebutnya) itu kalau ketemu malah pada sembunyi masing – masing dikarenakan malu. Tapi sebaliknya anak – anak jaman sekarang pacaran malah kudu wajib ketemuan. Dan ini benar – benar terjadi pada jamanku alias pas banget aku hidup. Bilang mereka (yang pacaran) kalau enggak punya pacar itu nggak gaul, kalau enggak pacaran bagaimana nanti kalau menikah, kalau enggak pacaran dianggap enggak laku. Nah setelah pacaran mereka bisa – bisanya bilang, kalau enggak ketemuan enggak asik, setelah ketemuan kalau enggak pegangan tangan enggak asik, kalau sudah pegangan tangan kalau enggak cium enggak seru, kalau sudah ciuman maka bisa dipastikan itu sudah sangat dekat dengan yang namanya zina. Kalau sudah begitu giliran aku yang bilang, kalau udah gitu kamu mau masuk neraka???.... hehe….

Memang jaman sekarang sudah maju, sekarang jaman teknologi canggih, apapun bisa dilakukan. Nah karena jaman sudah canggih itulah, maka setan sekarang juga semakin canggih. Setan sekarang juga sudah menguasai teknologi. Misalkan Hape kalau jaman dahulu cuman bisa buat nelpon sama sms aja, sekarang bisa pakai kamera, ada vidionya, nah setan masuk ke hape tersebut, maka diisilah hape itu dengan video – vodio porno Astaghfirulloh….. nah dengan adanya hape kamera ini maka para anak muda jaman sekarang lebih mudah mengakses berbagai informasi dari internet, nah setan masuk lagi tuh ke internet, maka hadirlah situs – situs pornografi. Wah pokoknya setan itu sudah ikutan canggih lah. Karena itulah maka perzinahan jama sekarang semakin marak. Anak – anak muda merasa memiliki kebebasan dalam bertindak. Karena mereka sekarang sudah tahu tentang hak asasi manusia atau biasa disingkat dengan HAM. Nah dengan dalih HAM inilah maka para anak muda itu bisa saja melawan orangtuanya. Kalau orangtua masih melarang anak – anaknya pergi malam mingguan dianggap melanggar HAM. Maka orangtua yang tidak tahu menahu masalah ini membiarkan anak – anak mereka berkeliaran di setiap malam minggu. Nah kalau sudah begini, maka pintu – pintu perzinahan telah terbuka lebar. Dan yang tertawa dengan kerasnya lagi – lagi adala SETAN.

Menyikapi hal ini sebetulnya aku ingin mengajak teman – teman sekalian dan menasihati diri sendiri, marilah kita bersama – sama meningkatkan kadar keimanan kita. Agar tidak mudah terpengaruh oleh yang namanya godaan setan. Tau enggak kebanyakan remaja yang menikah muda saat ini adalah karena perzinahan, setidaknya itulah yang sering aku temui. Karena zinah jaman sekarang itu sangat mudah sekali, bahkan malah sudah disediakan tempatnya. Astaghfirulloh… jika ada Ormas islam yang mengobrak – abrik tempat perzinahan tersebut mereka di cap sebagai Anarkis. Sungguh ironis sekali jaman sekarang ini. Aku sungguh menyesalkan pernikahan yang dikarenakan kecelakaan, aku sungguh menyesalkan keadaan teman – teman yang menikah karena kecelakaan. Cukuplah sudah mereka menjadi contoh yang buruk buat kita, cukuplah mereka menjadi contoh yang tidak patut diikuti oleh kita. Mulai sekarang berjanjilah dalam diri kita masing – masing bahwa kita harus tetap istiqomah berjalan pada jalan yang benar seperti yang Nabi Muhamad sholallohu ‘alaihi wassalam contohkan. Meskipun itu akan sangat sulit, mengingat sekarang hamper mayoritas orang – orang sudah kelihatan berpaham “bebas”, akan tetapi yakinlah bahwa yang masih memegang teguh agama juga masih banyak. Betul kata mas Opick dalam lagu tombo ati yang salah satunya adalah “berkumpullah dengan orang sholeh” itu sangat betul sekali. Marilah kita cari kelompok – kelompok orang – orang yang sholeh, karena bergaul dengan mereka itu sangat menyenangkan dan banyak hikmah yang akan kita dapatkan setiap hari.

Orang yang cerdas selalu bisa mengambil hikmah dari apa yang dia alami. Orang yang cerdas akan selalu beruntung. Sedangkan orang yang tidak cerdas akan rugi, karena terkadang hikmah dalam kehidupannya sering diambil sama orang yang cerdas. Apakah anda cerdas??_


Wassalam………………….

No comments:

Post a Comment

Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!