Pages

 

Monday, 13 June 2011

PERNIKAHAN SINDERELLA (Mimpi yang tak sempurna)

0 comments
“Dan merekapun hidup bahagia untuk selamanyaaaa……”

Begitulah kalimat terakhir dalam buku dongeng yang sering Ella baca. Mungkin sudah ratusan kali Ella membaca dongeng tentang Cinderella itu. Ella membaca itu berulang – ulang bukan tanpa alasan. Ella selalu saja berkhayal tentang tokoh cinderela dalam hidupnya. Dia selalu membayangkan pernikahan Cinderella yang penuh dengan kebahagiaan. Dia selalu memimpikan menjadi seorang Cinderella yang selalu bahagia untuk selamanya. Namun mimpi terkadang tidak sesuai dengan kenyataan, begitulah yang dialami oleh Ella.

“Seandainya Cinderella adalah diriku?”

Begitulah yang sering menjadi pertanyaan besar buat Ella. Gadis yang bernama lengkap Ayumi Sinderella itu selalu saja membandingkan kehidupan nyatanya dengan tokoh impian yang namanya mirip dengan dirinya. Dia adalah gadis yang selalu mempunyai mimpi seperti Cinderella, mungkin karena namanya juga Sinderella. Nama Sinderella diberikan oleh orangtuanya semenjak dia lahir. Entah darimana orangtuanya itu mendapatkan nama yang seperti itu, padahal orangtuanya itu tidak pernah tahu sama sekali tentang kisah Cinderella dalam dongeng. Tapi karena itulah Ella pangggilan akrab Ayumi Sinderella, merasa sangat bersyukur mempunyai nama seperti itu. Karena namanya itulah dia begitu senang dengan tokoh dalam dongeng yang namanya Cinderella.
***** *****

Sehabis lulus SMA Ella meminta ijin kepada orangtuanya untuk berkuliah di kota. Akan tetapi karena orangtuanya itu tergolong orang yang tidak punya biaya maka orangtuanya itu tidak mengijinkannya. Sampai suatu ketika tanpa diketahui orangtuanya Ella mengikuti program beasiswa yang diadakan suatu universitas, dan tanpa disangka – sangka dia bisa lolos dan mendapatkan beasiswa sampai lulus kuliah. Kabar gembira ini langsung diberitahukan kepada orangtuanya. Akan tetapi orangtuanya tetap saja tidak mengijinkan anak kesayangannya itu untuk jauh dari mereka. Mendengar hal itu hati Ella begitu hancur, dia beranggapan kalau kedua orangtuanya itu tidak sayang kepadanya. Akhirnya pada suatu malam dia dengan diam – diam dia pergi. Dia hanya meninggalkan sepucuk surat ucapan minta maaf kepada orangtuanya. Dia akan pergi meninggalkan orangtuanya untuk mengejar cita – citanya. Dan Ella tahu harus pergi kemana.

Sesampainya di kota Ella langsung mencari rumah adik dari bapaknya atau Omnya. Ella hanya dikasih tahu alamatnya saja, tapi dengan segera Ella bisa menemukan rumah Omnya tersebut. Disana Omnya itu tinggal bersama istri dan anaknya. Nah mulai dari situlah Ella mengenal yang namanya Ratih. Ratih adalah anak semata wayang omnya itu, tubuh ratih gemuk karena jarang olahraga dan sering ngemil. Berbeda dengan Ella yang kelihatan kurus meski juga jarang olah raga. Ratih senang sekali dengan kedatangan Ella, karena selama ini Ratih tidak punya teman untuk bermain. Entah kebetulan atau tidak, ternyata Ratih berkuliah di tempat yang sama dengan Ella bahkan satu kelas. Cuman bedanya Ella itu dapat beasiswa sedangkan Ratih tidak. Tapi itu tidak menjadikan masalah terhadap persahabatan mereka. Mereka berangkat kuliah selalu bersama, bahkan semakin hari persahabatannya itu semakin dekat.

Suatu hari di kantin kampus ketika mereka sedang asyik menyantap makan siang, lewatlah sekelompok anak muda berjalan melewati mereka. Kelompok itu adalah klub basket faforit di kampusnya waktu itu. Dalam klub itu semua pemudanya gagah dan tampan. Mereka adalah idola kampus dan menjadi kejaran semua mahasiswi di kampusnya. Disana ada seorang pemuda yang namanya Rado. Dialah kapten klub basket di kampus, dia menjadi idola banyak cewek – cewek kampus termasuk si Ratih. Tapi sementara itu Ella sedang asyik – asyiknya makan terkejut, terkejut bukan karena melihat Rado tapi karena bajunya basah terkena tumpahan air minum si Ratih. Ternyata Ratih begitu asyik melihat Rado, sehingga tanpa sada dia menumpahkan minuman ke baju Ella.

“Ratiiihhh..!!!!! lihat – lihat dong!!!” teriak Ella kesal.
“Ehhh……Emmm..mm.. ma a….ff…” ucap Ratih dengan nada memelas.
“Eh kamu nda lihat apa tadi tu ada cowok ganteng buangeet lewat…?” sambung Ratih coba menghibur.
“iyaa… lihat,, emang kenapa?” jawab Ella dengan Nada agak malas.
“yeehhh jangan marah gitu dong,,,, aku kan tadi tidak sengaja…” timpal Ratih
“ya sudah ayo kita ke kelas aja,, pelajaran sudah dimulai.” Ella mengajak Ratih ke kelas, dan langsung pergi.
“eeh,,, tungguin aku…” Ratih ditinggal deh.

Sepulang dari kuliah si Ratih masih saja bercerita tentang pemuda yang dilihatnya pas di kantin tadi. Dia tak henti – hentinya memuji cowok yang namanya Rado itu. Pokoknya pembicaraanya tidak ada yang lain selain Rado, Rado, dan Rado. Ella sampai bosan mendengarnya nampaknya dia tak tertarik.
“Eh Rado ko cakep banggeet siihh…” puji Ratih.
“hmmm…” Ella hanya diam saja.
“Eh tahu nggak,, selain cakep dia itu tajir looh… bapaknya pengusaha..” ucap Ratih lagi.
“hmmm…” Ella masih saja berjalan.
“ko cuman hmmm sih?, ngomong kek…” Ratih sedikit kesal.
“Yaa mau ngomong apa lagi, aku nda tahu apa – apa…. Dia memang cakep,, kaya terus mau apa lagi?” ucap Ella datar.
“ugh,,, dasar,,, yang penting Rado itu keren… titik..” monyong Ratih.

Mereka pun terus berjalan pulang menuju ke rumah. Dan tidak henti – hentinya Ratih memuji – muji si Rado. Sepertinya tak ada topic lain lagi disana. Namun Ella tetap saja menjawabnya dengan nada datar.

***** *****

Malam menjelang. Si Ratih dan Ella bersiap untuk tidur setelah sholat isya. Seperti biasa sebelum tidur Ella selalu membaca cerita dongeng tentang Cinderella hingga selesai baru kemudian tidur. Akhirnya tertidurlah mereka.

Tiba – tiba, secara mengejutkan Ella berada di tengah – tengah hutan dan dia dikelilingi banyak orang. Orang itu semuanya menangis di sampingnya yang sedang berbaring. Ella merasa heran dan ingin bangun dari tidurnya tapi dia tidak bisa. Ella tidak sanggup untuk mengangkat tanganya sekalipun. Ella berpikir bahwa dia sudah mati. Pada saat itu Ella begitu takut sekali, Ella belum siap untuk mati, Ella masih mau bantu ibu dirumah. Wah pokoknya kacau keadaan hati Ella. Saat hati Ella sedang galau seperti itu tiba – tiba muncul dari kejauhan sesosok laki – laki yang memakai topeng mengendarai kuda menghampirinya. Kemudian pemuda itu mendekati tempat pembaringan Ella. Pemuda itu membuka topengnya, dan betapa terkejutnya si Ella, ternyata dia adalah Rado pemuda tampan yang dilihatnya di kantin waktu siang tadi. Kemudian si Rado mendekati tubuh Ella dan dia mencoba untuk mencium si Ella. Belum sempat menciumnya tiba – tiba terdengar suara.

“Ellaaa…. Bangun..!! udah subuhan neh” si Ratih membangunkan Ella dari tidurnya.
“ohh… ternyata cuman mimpi” gumam Ella.
“Ayo cepat banguuunn….” Ratih menarik selimut Ella.
“Iyaaa sabar dong.. dasar tidak tahu lagi mimpi indah aja” Ella mengerutu.
Benar – benar mimpi yang indah tadi malam. Seakan bayangan Ella tentang dongeng itu telah terjadi padanya.

Siangnya di tempat kuliah entah mengapa Ella masih kepikiran tentang mimpinya tadi malam. Dia begitu tidak menyangka akan memimpikan si Rado pemuda tampan yang menjadi idola para wanita. Mulai saat itulah timbul rasa cinta di hati Ella, bahkan dia percaya kalau si Rado adalah jodohnya. Dan si Ella bertekad untuk mendapatkan si Rado. Akhirnya si Ella menjadi sering sekali berdandan, hingga make up milik Ratih dia pakai sampai habis. Si Ratih hanya bisa geleng – geleng kepala, tapi dia mendukung perubahan yang dialami temannya itu. Dia senang akhirnya si Ella mau untuk mengenal lelaki meskipun yang dia ingini adalah seorang idola dan dia agak ragu, tapi Ratih tidak mau mematahkan semangat temannya itu. Si Ratih hanya bisa berdoa semoga ini semua menjadi positif deh.

Seminggu kemudian Ratih dan Ella secara tidak sengaja melihat pengumuman di madding. Ternyata akan diadakan acara penyerahan piala dan pemain basket faforit se kampus pada malam minggu besok. Dan disitu salah satu acaranya adalah si Rado yang terpilih sebagai pemain basket faforit akan mencari pasangan yang ideal untuk dijadikan calon istrinya. Tanpa berpikir panjang Ella meminta ratih untuk menemaninya datang ke acara tersebut. Ratih tidak bisa menolak keinginan si Ella yang begitu bersemangat itu. Dan sabtu siangnya mereka pusing mondar – mandir mencari baju yang kira – kira pas untuk dipakai nanti malam. Ella begitu sibuk dan tak memperhatikan kondisi badannya siang itu. Yang ada dipikirannya adalah kisah Cinderella akan menjadi nyata.

Dan tibalah pas malam minggu. Acara belum dimulai si Ella sudah deg-degan sendiri. Dia begitu mempersiapkan diri secantik mungkin di hadapan Rado. Dan disana sudah banyak wanita – wanita cantik yang kaya – kaya dan membawa mobilnya kesitu. Dan si Ella kelihatan yang paling tidak punya. Tapi Ella orangnya percaya diri, dia mengambil tempat duduk yang agak di tengah, karena yang di depan sudah penuh dengan wanita – wanita yang kaya itu tadi.

Acarapun dimulai. Selesai penyerahan piala dan pengumuman lainnya, tibalah saatnya untuk acara berdansa. Dalam acara dansa tersebut dipilih secara acak siapa saja yang terpilih akan berdansa dengan si Rado. Cara pemilihannya begitu unik, Rado membuat pesawat mainan dari kertas dan dia menerbangkannya kepada wanita – wanita yang ada di bangku tamu. Dan setelah diterbangkannya pesawat kertas itu, tanpa disangka ternyata pesawat kertas itu tepat jatuh di pangkuan Ella. Wahh sungguh kesempatan yang sangat langka sekali. Pada saat itu Ella begitu terkejut dan bahagia campur menjadi satu. Dan satu hal, si Ella tidak pandai berdansa jadi dia agak canggung pas berdansa dengan pangeran idolanya itu. Nah pada saat sedang berdansa itulah tiba – tiba kepala si Ella pusing bukan main. Dia tidak sanggup untuk menahan rasa pusingnya itu dan diapun jatuh pingsan. Karena jatuh pingsan itu, Ratih kebingungan dia tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya dia dibawa pulang oleh Ratih, tapi tidak diperbolehkan oleh si Rado.

“Biarkan dia dibawa kerumahku saja” ucap Rado.
“Tap..tapi…” Ratih menjadi gagap.
“Sudahlah sebaiknya kamu pulang saja.. siapa yang sudah terpilih menjadi pasanganku tidak bisa diganggu gugat” Rado bernada tinggi
“tidak…” Ratih mencoba bertahan.

Dalam situasi seperti itu tiba – tiba beberapa orang yang berpakaian hitam datang dan menyeret si Ratih keluar. Ratih yang seorang diri tidak bisa berbuat apa – apa selain menangis. Dia mengkhawatirkan keadaan Ella yang sedang pingsan itu.

***** *****

Gubrakkk….!!! Si Ella dibaringkan di sebuah kasur empuk. Tidak berapa lama si Ella mulai sadar dan membuka matanya. Dilihatnya situasi keadaan sekelilingnya. Dengan pandangan yang samar – samar dia bertanya.

“Dimana ini?”
“Ini di istana kita..” terdengar ucapan seorang laki – laki.

Setelah agak lama pandangannya mulai kembali normal. Dilihatnya siapa yang berkata tadi, ternyata yang berkata tadi adalah orang yang berada dalam mimpinya waktu itu. “Wah apakah mimpi itu benar – benar nyata?” ratih muli bertanya dalam hatinya. Tapi dia mencoba bertanya – Tanya.

“Apa yang terjadi padaku?” Tanya Ella kepada Rado.
“kamu tadi pingsan, dan aku bawa kerumahku” ucap Rado.
“Mana Ratih?” Tanya Ella lagi
“Dia sudah pulang duluan,, tadi dia meninggalkanmu” kata Rado berbohong.

Karena malam sudah agak larut dan mereka hanya berduaan di kamar. Maka perzinaanpun tidak dapat dihindari. Ella benar – benar merasa kalau impian itu bukan sekedar dongeng belaka. Mimpi yang selama ini terpendam kini menjadi nyata. Ella terbuai waktu itu, dia merasa akan bahagia untuk selamanya, seperti dongeng yang selalu dibacanya. Dia tidak sadar akan kesalahan yang diperbuatnya. Bahkan dia menikmati kesalahannya itu.

Setelah kejadian malam itu, hari – hari Ella dipenuhi dengan senyum yang ditebar kemana – mana. Ella tidak menjadi gila, tapi dia bahagia. Ella bahagia karena akan mendapatkan pangeran yang diimpikannya selama ini. Akan tetapi setelah beberapa hari Rado tidak pernah muncul menemui Ella, dia mulai gusar. Beberapa bulan kemudian keadaan fisik Ella mulai berubah, dia mulai melemah dan perutnya mulai membesar. Akan tetapi Rado yang diharapkan belum juga dating. Dengan pikiran cemas dan tak karuan Ella memberanikan diri untuk dating ke rumah Rado yang begitu mewah. Dan ternyata, beberapa bulan Rado tidak datang menemuinya dia itu telah melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya yang lain. Rado telah menikah dengan kekasihnya yang sudah lama direncanakannya. Dan Ella bukanlah apa – apa dimata Rado, Ella hanya gadis desa yang biasa – biasa saja.

Dengan perasaan yang hancur itu Ella menemui Rado dan istrinya. Ella meminta pertanggungjawaban dari Rado di hadapan istrinya. Pada awalnya Rado menolaknya, dia tidak mau mengakuinya di hadapan istrinya itu. Tapi sang istri tidak percaya begitu saja terhadap Rado, istrinya itu malah pecaya kepada Ella. Istri Rado meminta penjelasan yang sebenarnya kepada Ella dan juga Rado. Rado pun tak dapat berbuat banyak, dia mengakui kalau anak yang dikandungnya itu adalah anaknya. Awalnya istri rado marah kepada Rado dan tak habis piker. Tapi akhirnya dia mau menerima kenyataan itu. Akhirnya Rado mau menikahi Ella atas persetujuan istrinya itu.

Setelah pernikahan itu ternyata penderitaan Ella tak pernah berakhir. Rado masih lebih memperhatikan istri pertamanya itu. Ella tak pernah diperhatikannya meskipun mereka tinggal dalam satu rumah. Bahkan ketika sekarang usia kehamilan Ella sudah menginjak masa – masa melahirkan, Rado seolah tak pernah perduli lagi. Setiap malam Ella selalu ditemani dengan airmata. Ternyata sang pangeran kini bukanlah satria yang bisa melindunginya lagi. Sang pangeran tak lagi gagah perkasa yang melindungi istrinya. Kini pangeran telah berubah.

“Ohh beginikah rumah tangga Cinderella dalam dongeng itu” Tanya Ella dalam hatinya yang luka.

Hingga kini si Ella masih membaca kisah Cinderella yang selalu menemaninya di setiap waktu. Dalam usia kandungan yang sudah menginjak Sembilan bulan, hanya buku cerita dongeng itulah yang ia ceritakan kepada anaknya yang masih berada dalam perutnya. Ayumi Sinderella kini telah menjadi Cinderella dalam dunia yang nyata. Ternyata dunia dongeng itu penuh dengan angan – angan. Sinderella kini sedang menderita menghadapi rumah tangganya. Sinderella kini sedang sendirian menghibur anaknya yang masih dalam kandungan. Sinderella oh sinderella……..


Selesai.

No comments:

Post a Comment

Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!