Pages

 

Wednesday 6 March 2013

RINTIHAN BUMI

0 comments
Duhai langit yang selalu menurunkan hujan

Maafkanlah aku, saat ini tak mampu lagi menjaga hujan yang kau turunkan

Hingga dengan hujan ini manusia menjadi tersiksa

Banjir dimana – mana tanah longsor tak tertahan lagi

Maafkanlah aku pula wahai mentari

Aku yang tak mampu lagi menjaga sinar yang kau berikan padaku

Hingga dengan sinarmu, manusia menjadi tersiksa

Tanah yang subur kini tlah mengering bagaikan gurun yang begitu panas.

Aku sudah terlalu tua, aku terlalu lemah menahan beban ini

Sungguh kini kurasakan sakit yang tak mampu ku lukiskan

Sedih bercampur dengan kesal, dihariku yang semakin tua

Ternyata manusia tak mau lagi merawatku

Aku bagaikan yatim piatu dalam hidup ini, tak ada satupun yang peduli dengan keadaanku

Manusia yang seharusnya menjagaku menjadi terlalu serakah

Mereka menebang pohon – pohon yang menjadi nyawa buatku

Mereka masukkan semua kekuatanku kedalam perutnya.

Hingga tulang – tulangku kini menjadi keropos.

Aku mencoba meronta dengan menghadirkan gempa

Namun mereka tak pernah membuka mata

Aku menangis, hingga kutumpahkan segenap air di lautan

Namun mereka tak juga tersadar dengan sedikit penyesalan

Duhai langit, duhai mentari

Mungkin tak lama aku kan tiada

Namun manusia kan tetap pada kesombonganya

Maka sebelum aku hilang nanti kan ku luapkan semua penyakit dalam tubuhku ini

Kan ku tumpahkan darah dalam tubuhku hingga manusiapun kan ikut bersamaku

No comments:

Post a Comment

Kalau sudah baca, silakan berkomentar ya...!!